Minggu, 21 November 2010

Tugas Kelompok tentang "Proses Pembuatan Produk"


PROSES PEMBUATAN SPREI DAN BED COVER
“MY MODE”


1.     PENDAHULUAN

Sekitar tahun 1999, berdirilah sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar yang bergerak di bidang industri, yaitu pembuatan sprei dan bed cover. Di awali dengan sebuah mesin jahit sederhana yang dipinjam dari seorang teman dengan membayar sewanya secara berangsur membuat Bapak Suwarso, pendiri perusahaan ini memulai usahanya. Ia tidak menyerah dalam mengembangkan perusahaannya, beliau tetap berusaha dan optimis untuk memajukan usahanya, dan akhirnya usaha Pak Suwarso mulai menampakkan hasil atas perusahaannya, sekarang beliau memakai sebanyak 20 mesin dengan 25 pekerja yang awalnya hanya satu buah mesin dengan 3 orang pekerja, dalam kegiatan produksinya. Pada awal-awal produksi, perusahaan ini hanya menerima 1000 meter kain untuk membuat sprei dan bed cover namun saat ini, orderannya dapat mencapai 20000 hingga 30000 meter kain. Lokasi kegiatan produksi sprei dan bed cover ini dilakukan di sebuah tempat kontrakan yang beralamat di Jl. Swadaya No.79 RT/RW 001/014 Bekasi 17412. Seperti yang disebutkan di awal, Pak Suwarso telah mempekerjakan sebanyak 25 pekerja saat ini. Ini berarti Pak Suwarso juga telah membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dengan mempekerjakan orang-orang  yang ada disekitar lingkungan tempat dilaksankannya kegiatan produksi tersebut. Untuk bahan yang digunakan berasal langsung dari pabrik kain, dan jenis yang digunakan adalah dakron, nilon atau karet, tergantung pada order atau pesanan dari konsumen dan harganya pun relatif. Dan dalam hal kualitas, tiap-tiap bahan memiliki kualitas yang berbeda-beda. Dan dalam pengaturan desain dan bahan, itu tergantung dari keinginan atau permintaan si konsumen tersebut, dengan kata lain perusahaan memberikan kebebasan bagi konsumen dalam penentuan desainnya. Pendistribusian barangnya sudah memasuki pasar-pasar seperti Tanah Abang. Bapak Suwarso juga sudah mulai mendistribusikan seprai dan bed covernya ke seluruh Indonesia seperti Medan, Banjarmasin, dan Surabaya, bahkan sekarang-sekarang ini mulai menjajaki ke daerah Bali dan sekitarnya. Harga jual yang ditentukan oleh Bapak Warso adalah berkisar Rp80.000,00 – Rp150.000,00 untuk seprai dan Rp200.000,00 – Rp400.000,00 untuk bed covernya. Maka pemasukan atau keuntungan (laba) kotor yang diperoleh minimal sebesar Rp15.000.000,00 per bulan. Sedangkan besarnya pengeluaran untuk membayar gaji karyawan, itu tergantung dengan seberapa banyaknya karyawan tersebut dalam menghasilkan barang produksi, dimana semakin banyak ia menghasilkan barang produksi maka semakin banyak pula ia memproleh gaji. Kalau untuk biaya kontrakan yang dibayarkan tiap tahunnya, Bapak Warso harus membayar Rp7.000.000,00 per tahunnya.


2.     PROSES PRODUKSI

Untuk membuat sprei dan bed cover, tentunya yang harus ada adalah bahan yang akan diolah untuk dibuat sprei maupun bed cover. Bahan Sprei yang langsung di datangkan dari pabrik kain dengan kualitas yang bagus dan motif-motif yang terbaru langsung diolah atau dibuat menjadi sprei dan bed cover dengan model, bentuk dan ukuran yang sesuai dengan pesanan atau permintaan konsumen. Langkah selanjutnya adalah bagian pemotongan, dengan menggunakan mesin potong sepanjang 7 meter, setelah tahap pemotongan lalu bahan tersebut memasuki proses penjahitan dan langkah teakhir adalah pengobrasan. Semua kegiatan tersebut dilakukan oleh bagian konveksi. Setelah proses tersebut dilewati, maka jadilah sprei dan bed cover sesuai dengan list order yang diterima.
Setelah bagian konveksi melaksanakan pekerjaannya, maka bagian pengecekan barang yang mulai bergerak, mereka bertugas untuk melakukan pengecekan dan pengemasan sprei dan bed cover yang sudah jadi. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya sprei dan bed cover hasil produksi yang ready stock dan siap dikirim sesuai dengan permintaan pelanggan.

3.     PENUTUP

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan tentang proses pembuatan sprei dan bed cover ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses produksi pembuatan sprei dan bed cover ini, melalui beberapa proses, diantaranya pemotongan, penjahitan, pengobrasan, lalu pengecekan, pengemasan, dan terakhir adalah pendistribusian ke pasar.
Proses pembuatan sprei dan bed cover pada perusahaan ini bisa dikatakan cukup baik, namun perlu ditingkatkan dalam profesionalitas para pekerjanya agar semakin ahli, karena profesionalitas karyawan sangat mempengaruhi dalam perkembangan suatu usaha.
Dan bila dilihat dari peluang bisnis, usaha sprei dan bed cover ini bisa dikatakan cukup menjanjikan, karena menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.


4.      DAFTAR PUSTAKA

http://www.spreibedcover.com

Nama : Eka Rohmawati
Kelas : 1EB17
NPM : 22210293

Sabtu, 30 Oktober 2010

Studentsite

STUDENTSITE

Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas swasta yang ada di Indonesia. Universitas Gunadarma atau biasa disebut UG, memiliki sebuah aplikasi yang terintegrasi. Aplikasi tersebut dikenal dengan nama “STUDENTSITE”. Saya baru masuk tahun ini (2010), bisa dibilang mahasiswa baru, dan saya juga menggunakan aplikasi tersebut. Awalnya, kita sebagai mahasiswa Gunadarma harus memiliki username dan password untuk Log In ke studentsite dan itu memerlukan yang namanya aktivasi. Setelah aktivasi, baru kita akan bisa menggunakan studentsite tersebut dengan segala manfaatnya dan kita menjadi mahasiswa yang aktif.

Pada layanan studentsite terdapat banyak fitur-fitur yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mengakses hal-hal tentang Universitas Gunadarma. Pada bagian depan juga terdapat beberapa fitur seperti :
- Home : halaman depan dimana kita dapat Log in bagi yang sudah ada username dan password, berita seputar UG, dan kemudahan studentsite UG.
- Aktifasi : digunakan untuk aktifasi studentsite agar mempunyai username dan password untuk masuk ke dalam loker masing-masing mahasiswa.
- Kontak : digunakan apabila kita memiliki pertanyaan/saran/keluhan yang berkaitan dengan Studentsite, caranya dengan mengisi form yang tersedia (nama,email dan pesannya).
- FAQ : berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan tentang studentsite.
- Help : berisi langkah-langkah untuk mendapatkan username dan password pada studentsite.

Setelah kita aktifasi, kita dapat Log In dengan username dan password yang kita miliki. Di dalam loker kita, terdapat banyak fitur-fitur yang tidak kalah menariknya dan sangat berguna bagi mahasiswa. Fitur-fiturnya seperti Locker yang berisi general menu (Locker,ChangePassword, dan Preference), BAAK News, Kalender Akademik, dan Menu Layanan Studentsite (Home,www news, baak news, Lecture Messages, rangkuman nilai, jadwal kuliah, jadwal ujian, bebas perpustakaan, surat keterangan, info absensi, pendaftaran lomba blog, info seminar, tulisan, tugas, deposit library, warta warga, blog komunitas perbankan, blog komunitas linux, blog komunitas fotografi, blog komunitas robotika, blog komunitas arsitektur, blog komunitas ekonomi syariah, dan blog komunitas pasar modal). Selain Locker ada menu-menu lain, contohnya Email, Calendar, Addressbook, InfoLog, Filemanajer, Forum, Bookmarks, Polls, dan Logout.

Aplikasi studentsite ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
- Dapat diakses dimana saja secara online.
- Kita dapat mengetahui semua informasi tentang Universitas Gunadarma.
- Mempermudah kita untuk mengumpulkan tugas kepada dosen, terutama untuk matkul softskill.

Jika sesuatu ada kelebihannya, maka tidak mungkin jika tidak ada kekurangannya. Studentsite juga memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan, antara lain :

- Di saat-saat tertentu mahasiswa kesulitan untuk melakukan Log In.
- Awalnya, juga terdapat kesulitan untuk aktifasi.


Demikianlah tulisan ini saya buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, saya meminta maaf apabila ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak dalam tulisan ini, karena saya hanya manusia yang tak luput dari sebuah kesalahan. Terima kasih.

http://www.studentsite.gunadarma.ac.id

Nama : Eka Rohmawati
NPM : 22210293
Kelas : 1EB17

Kamis, 21 Oktober 2010

Tugas Resume Pengantar Bisinis Bab 7

PEMASARAN
1.      PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
A.    Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

B.     Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah yaitu faedah waktu, tempat, milik, dan informasi.
C.     Konsep Pemasaran
Merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

D.    Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
-          Pendekatan serba fungsi (functional approach)
-          Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
-          Pendekatan serba barang (commodity approach)
-          Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
-          Pendekatan serba sistem (total system approach)

E.     Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah macam dan fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar.
F.      Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
-          Penyedia barang/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
-          Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
-          Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer
-          Perantara agen, seperti : agen penunjuang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan)
-          Perusahaan saingan
-          Pembeli akhir

G.    Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.

H.    Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.

I.       Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

2.      STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian , yaitu :
-          Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang
-          Sub bagian penjualan umum

3.      PASAR
Dikemukakan oleh W.J. Stanton, pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
A.    Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, dan pasar pemerintah.

B.     Segmentasi Pasar
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

4.      MARKETING MIX DAN PRODUK
A.    Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

B.     Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

C.     Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongritan
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi ke dalam : barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.

D.    Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
-          Barang Konsumsi, adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu barang konvenien, barang shopping, dan barang spesial.
-          Barang Industri, adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi, dan peralatan ekstra.

E.     Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda seperti tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.

F.      Merk
Merk/brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

5.      SALURAN PEMASARAN
A.    Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

B.     Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Untuk saluran distribusi barang konsumsi terdapat 5 saluran sedangkan untuk saluran distribusi barang industri hanya terdapat 4 saluran.

C.     Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
-          Jenis barang yang dipasarkan
-          Produsen yang menghasilkan produknya
-          Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
-          Pesar yang dituju

D.    Perantara Saluran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam penanganan barang-barang dalam jumlah besar. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian.

E.     Pedagang Besar
Merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.

F.      Pengecer
Dalam pemasaran, pengecer (retailer) mempunyai peranan yang penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.

G.    Agen
Adapun jenis-jenis agen adalah agen penjualan, agen pembelian, dan agen pengangkutan.

H.    Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan/atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.

I.       Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah pengangkutan dan penyimpanan.

6.      PENENTUAN HARGA
A.    Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harrga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manajer, dan pengawasan pemerintah.

C.     Metode-metode Penetapa Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam pennetuan harga jual, yaitu : pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven), serta pendekatan pasar atau persaingan.

D.    Politik Penetapan Harga
Penetapa harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti : manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga adalah : penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.

7.      PROMOSI DAN PERIKLANAN
A.    Promosi
Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat yaitu : periklanan, personal selling, promosi penjualan, serta publisitas dan hubungan masyarakat.

B.     Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
-          Tujuan Periklanan
Ø  Menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa
Ø  Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain
Ø  Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu
Ø  Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamat
Ø  Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
-          Jenis Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapatlah digolongkan atas dasar penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program periklanannya. Dalam hal ini periklanan digolongkan menjadi dua, yakni periklanan barang dan periklanan kelembagaan.
-          Media Periklanan
Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Jenis-jenis media tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung, dan sebagainya.
-          Biro Periklanan
Biro periklanan (advertising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya.

8.      PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
A.    Personal Selling
Interaksi antar individu, saling bertemu muka ynag ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubunganpertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
-          Proses Personal Selling
Ø  Persiapan sebelum penjualan
Ø  Penentuan lokasi pembeli potensial
Ø  Pendekatan pendahuluan
Ø  Melakukan penjualan
Ø  Pelayanan sesudah penjualan
-          Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
Ø  Trade selling dan merchandising salesman
Ø  Missionary selling dan detailman
Ø  Technical selling dan sales engineer
Ø  New business selling dan pioneer product salesman

B.     Promosi Penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi yang menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya.

C.     Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berita.

Nama         : Eka Rohmawati
NPM         : 22210293
Kelas         : 1EB17

REFERENSI :
Buku PENGANTAR BISNIS MODERN
Edisi ketiga
Disusun oleh : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA dan IBNU SUKOTJO W, SE
Penerbit : LIBERTY, YOGYAKARTA 

Minggu, 17 Oktober 2010

Tugas Resume Pengantar Bisnis Bab 5


DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

1.      PENGERTIAN ORGANISASI
A.    Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Banyak keberhasilan perusahaan bergantung pada organisasi. Adanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan. Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan, dan struktur.

2.      ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
A.    Organisasi Formal
Merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi. Sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.

B.     Organisasi Informal
Adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat.

C.     Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Sedangkan organisasi yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.

3.      STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung moral karyawan. Karyawan yang mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.
A.    Pembentukan Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dati tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah ke tujuan, dan struktur.
-          Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.
-          Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
-          Wewenang dan Tanggung Jawab
Tindakan menugaskan bawahan disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Di samping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
-          Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah jenis pekerjaan, pelatihan karyawan, kemampuan manajer, dan efektifitas komunikasi.
-          Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Pesan-pesan, banyak yang dibeikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi. Pengirim pesan harus mengetahui siapa penerimanya dan harus yakin bahwa pesan itu ditulis secara jelas serta dapat ditafsirkan secara benar.
-          Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatkan kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecenderungan ini bersifat alami seperti yang dapat terjadi dalam desentralisasi dan para manajer mengetahui bahwa rentang pengendalian mereka terbatas. Akan tetapi, perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.

B.     Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility). Sebenarnya bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada lima yaitu organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line dan staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komite (committee) dan organisasi matrik.

C.     Organisasi Garis
Kebaikan :
-          Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
-          Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
-          Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah
-          Menghemat biaya
Keburukan :
-          Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
-          Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien
-          Kurangnya kerjasama di antara masing-maisng bagian

D.    Organisasi Garis dan Staf
Kebaikan :
-          Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagian
-          Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
-          Staf dapat mendidik para petugas
-          Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan :
-          Kadang-kadang staf tidak lagi memberikan saran tetapi perintah
-          Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
-          Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

E.     Organisasi Fungsional
Kebaikan :
-          Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
-          Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan :
-          Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
-          Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
-          Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
-          Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer

F.      Organisasi Komite
Kebaikan :
-          Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
-          Keputusan ditentukan bersama-sama
-          Menciptakan koordinasi yang lebih baik
-          Meningkatkan pengawasan
Keburukan :
-          Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
-          Keharusan untuk berkompromi
-          Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
-          Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan

G.    Organisasi Matrik
Kebaikan :
-          Luwes
-          Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
-          Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan :
-          Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
-          Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
-          Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer lain

4.      PERILAKU ORGANISASI
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
A.    Kelompok Kerja
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.

B.     Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
-          Jenjang Kebutuhan Karyawan
Kebutuhan karyawan dan jenjangnya dapat ditentukan atas dasar penemuan Abraham H. Maslow (seorang ahli psikologi) tentang kebutuhan manusia. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
(a)    Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya membutuhkan kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
(b)   Kebutuhan manusia dikelompokkan dlam sebuah hierarki kepentingan.

C.     Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidangg manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan darii serikat buruh. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

D.    Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan oengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “suatu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.


            Nama          : Eka Rohmawati
          NPM          : 22210293
          Kelas          : 1EB17
     
REFERENSI :
Buku PENGANTAR BISNIS MODERN
Edisi ketiga
Disusun oleh : DR. BASU SWASTHA DH., SE., MBA dan IBNU SUKOTJO W, SE
Penerbit : LIBERTY, YOGYAKARTA