PROSES PEMBUATAN SPREI DAN BED COVER
“MY MODE”
1. PENDAHULUAN
Sekitar tahun 1999, berdirilah sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar yang bergerak di bidang industri, yaitu pembuatan sprei dan bed cover. Di awali dengan sebuah mesin jahit sederhana yang dipinjam dari seorang teman dengan membayar sewanya secara berangsur membuat Bapak Suwarso, pendiri perusahaan ini memulai usahanya. Ia tidak menyerah dalam mengembangkan perusahaannya, beliau tetap berusaha dan optimis untuk memajukan usahanya, dan akhirnya usaha Pak Suwarso mulai menampakkan hasil atas perusahaannya, sekarang beliau memakai sebanyak 20 mesin dengan 25 pekerja yang awalnya hanya satu buah mesin dengan 3 orang pekerja, dalam kegiatan produksinya. Pada awal-awal produksi, perusahaan ini hanya menerima 1000 meter kain untuk membuat sprei dan bed cover namun saat ini, orderannya dapat mencapai 20000 hingga 30000 meter kain. Lokasi kegiatan produksi sprei dan bed cover ini dilakukan di sebuah tempat kontrakan yang beralamat di Jl. Swadaya No.79 RT/RW 001/014 Bekasi 17412. Seperti yang disebutkan di awal, Pak Suwarso telah mempekerjakan sebanyak 25 pekerja saat ini. Ini berarti Pak Suwarso juga telah membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dengan mempekerjakan orang-orang yang ada disekitar lingkungan tempat dilaksankannya kegiatan produksi tersebut. Untuk bahan yang digunakan berasal langsung dari pabrik kain, dan jenis yang digunakan adalah dakron, nilon atau karet, tergantung pada order atau pesanan dari konsumen dan harganya pun relatif. Dan dalam hal kualitas, tiap-tiap bahan memiliki kualitas yang berbeda-beda. Dan dalam pengaturan desain dan bahan, itu tergantung dari keinginan atau permintaan si konsumen tersebut, dengan kata lain perusahaan memberikan kebebasan bagi konsumen dalam penentuan desainnya. Pendistribusian barangnya sudah memasuki pasar-pasar seperti Tanah Abang. Bapak Suwarso juga sudah mulai mendistribusikan seprai dan bed covernya ke seluruh Indonesia seperti Medan, Banjarmasin, dan Surabaya, bahkan sekarang-sekarang ini mulai menjajaki ke daerah Bali dan sekitarnya. Harga jual yang ditentukan oleh Bapak Warso adalah berkisar Rp80.000,00 – Rp150.000,00 untuk seprai dan Rp200.000,00 – Rp400.000,00 untuk bed covernya. Maka pemasukan atau keuntungan (laba) kotor yang diperoleh minimal sebesar Rp15.000.000,00 per bulan. Sedangkan besarnya pengeluaran untuk membayar gaji karyawan, itu tergantung dengan seberapa banyaknya karyawan tersebut dalam menghasilkan barang produksi, dimana semakin banyak ia menghasilkan barang produksi maka semakin banyak pula ia memproleh gaji. Kalau untuk biaya kontrakan yang dibayarkan tiap tahunnya, Bapak Warso harus membayar Rp7.000.000,00 per tahunnya.
2. PROSES PRODUKSI
Untuk membuat sprei dan bed cover, tentunya yang harus ada adalah bahan yang akan diolah untuk dibuat sprei maupun bed cover. Bahan Sprei yang langsung di datangkan dari pabrik kain dengan kualitas yang bagus dan motif-motif yang terbaru langsung diolah atau dibuat menjadi sprei dan bed cover dengan model, bentuk dan ukuran yang sesuai dengan pesanan atau permintaan konsumen. Langkah selanjutnya adalah bagian pemotongan, dengan menggunakan mesin potong sepanjang 7 meter, setelah tahap pemotongan lalu bahan tersebut memasuki proses penjahitan dan langkah teakhir adalah pengobrasan. Semua kegiatan tersebut dilakukan oleh bagian konveksi. Setelah proses tersebut dilewati, maka jadilah sprei dan bed cover sesuai dengan list order yang diterima.
Setelah bagian konveksi melaksanakan pekerjaannya, maka bagian pengecekan barang yang mulai bergerak, mereka bertugas untuk melakukan pengecekan dan pengemasan sprei dan bed cover yang sudah jadi. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya sprei dan bed cover hasil produksi yang ready stock dan siap dikirim sesuai dengan permintaan pelanggan.
3. PENUTUP
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan tentang proses pembuatan sprei dan bed cover ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses produksi pembuatan sprei dan bed cover ini, melalui beberapa proses, diantaranya pemotongan, penjahitan, pengobrasan, lalu pengecekan, pengemasan, dan terakhir adalah pendistribusian ke pasar.
Proses pembuatan sprei dan bed cover pada perusahaan ini bisa dikatakan cukup baik, namun perlu ditingkatkan dalam profesionalitas para pekerjanya agar semakin ahli, karena profesionalitas karyawan sangat mempengaruhi dalam perkembangan suatu usaha.
Dan bila dilihat dari peluang bisnis, usaha sprei dan bed cover ini bisa dikatakan cukup menjanjikan, karena menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.
4. DAFTAR PUSTAKA
http://www.spreibedcover.com
Nama : Eka Rohmawati
Kelas : 1EB17
NPM : 22210293
Tidak ada komentar:
Posting Komentar